Fresh Graduate Starter Kit: Template CV, Cover Letter, & Surat Rekomendasi

Perjuangan mencari kerja bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk seorang fresh graduate atau yang baru saja lulus kuliah.

Dalam survei yang dilakukan Top Resume kepada para lulusan baru, diketahui jika 67% dari mereka melakukan kesalahan dalam komunikasi tertulis atau secara spesifik dokumen lamaran kerja.

Umumnya fresh graduate memang merasa bingung dengan apa yang harus ditulis dalam dokumen lamaran kerja.

Padahal, dokumen lamaran kerja adalah kunci yang menghubungkan kita dengan rekruter. 

Apabila dokumen yang diberikan tidak sesuai dengan standar atau banyak kesalahan penulisan, tentu rekruter tak akan meliriknya.

Makanya, bahasa penulisan yang kamu gunakan dalam dokumen lamaran kerja harus tepat dan memberi kesan yang profesional. 

Jangan khawatir, Malas Nganggur sudah menyiapkan daftar dan panduan membuat dokumen melamar kerja untuk membantu para lulusan baru mendapatkan pekerjaan pertamanya.

Malas Nganggur akan menjelaskan apa saja dokumen yang dibutuhkan fresh graduate untuk melamar kerja. Lalu, ada juga template dari dokumen-dokumen lamaran kerja yang bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan.

Sebelum melamar kerja di perusahaan teknologi impian, pastikan kamu sudah melengkapi dokumen lamaran berikut ini:

Nah, untuk memudahkanmu dalam persiapan melamar kerja, Malas Nganggur sudah siapkan template gratis, lho.

Ada template CV, cover letter, dan surat rekomendasi yang bisa kamu pakai serta edit sesuai kebutuhan.

Psst.. semuanya tersedia dalam Bahasa Indonesia & Inggris.

Tips menulis CV yang baik

Perhatikan tips-tips di bawah ini agar CV-mu dilirik rekruter.

1. Tuliskan informasi dengan lengkap

CV merupakan dokumen pertama yang akan dibaca oleh rekruter. Karena itu, pastikan informasi yang ditulis sudah lengkap agar lebih mudah dipahami.

Ada beberapa informasi yang harus dicantumkan, yaitu:

2. Pilih font yang jelas

Supaya rekruter tak kesulitan membaca CV-mu, pakai font yang jelas dan sering jadi standar untuk dokumen penting atau resmi, misalnya:

3. Gunakan tata bahasa yang benar

Tak mau, kan CV-mu dianggap tidak profesional oleh rekruter? Biar terhindar dari hal itu, pastikan tata bahasa yang kamu gunakan sudah benar, ya!

4. Hindari kesalahan tulis

Menurut Top Universities, kesalahan tulis atau typo menjadi salah satu jenis kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pencari kerja.

5. Jangan berbohong

Meskipun sangat ingin diterima kerja, jangan sampai kamu berbuat nekat hingga berbohong di CV.

Tips menulis cover letter

Pahami beberapa catatan penting dan tips menulis cover letter berikut ini:

1. Tujukan secara spesifik

Menggunakan template sah-sah saja, tapi pastikan tetap ditujukan secara spesifik kepada penerimanya.

Kamu bisa menyebutkan nama perusahaan atau bahkan nama rekruter pada salam pembuka agar terlihat lebih personal.

2. Sesuaikan dengan posisi yang dilamar

Hindari menyebutkan pengalaman yang tidak relevan dan sebutkan dengan jelas posisi yang dilamar.

Sebagai contoh, jika kamu ingin melamar posisi content writer, tulislah seperti ini:

3. Gunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami

Harvard Business Review mengatakan “even shorter is better” sebagai tips menulis cover letter.

4. Jangan mengulangi isi CV

Cover letter bertujuan sebagai pelengkap agar rekruter tertarik membuka CV-mu. Jadi, pastikan tonjolkan hal yang tidak bisa ditulis di CV, ya!

5. Tutup dengan CTA

Tunjukkan bahwa kamu antusias melamar pekerjaan tersebut dan tutup dengan kalimat harapan untuk dapat lanjut ke tahap selanjutnya. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih.

Recommendation Letter

Recommendation letter atau surat rekomendasi adalah salah satu dokumen yang umum diminta perusahaan saat kamu melamar kerja. Surat ini digunakan sebagai validasi pengalaman, kualitas, serta karaktermu.

Tips meminta recommendation letter

1. Pilih orang yang mengenal kualitasmu

Pastikan orang yang kamu pilih untuk memberikan rekomendasi adalah orang yang mengetahui kualitas serta kinerjamu. Dengan begitu, surat rekomendasi akan lebih akurat.

Beberapa orang yang dapat memberikanmu surat rekomendasi:

Jika kamu ingin meminta rekomendasi pada petinggi organisasi, pastikan bahwa pengalaman organisasimu relevan dengan posisi yang kamu lamar, ya!

2. Jelaskan maksud dan tujuan

Katakan bahwa kamu membutuhkan surat rekomendasi untuk mendapatkan pekerjaan. Setelah itu, tanyakan apakah orang yang kamu pilih bersedia untuk memberikan surat rekomendasi atau tidak.

3. Berikan referensi atau poin-poin penting

Beberapa orang mungkin tidak memiliki gambaran terkait surat rekomendasi.

Kamu bisa memberikan referensi isi dari surat rekomendasi atau poin-poin penting yang kamu harapkan divalidasi dalam surat tersebut.

4. Sebutkan alasan mengapa kamu memilih orang tersebut

Alasannya dapat berupa hubungan kerja/organisasi hingga kredibilitas mereka.

5. Berikan ekspektasi waktu untuk selesai

Mintalah surat rekomendasi dari jauh-jauh hari. Dengan begitu, tenggat waktu yang kamu berikan juga akan lebih lama.

Ingat bahwa pemberi rekomendasi memiliki kesibukan sendiri.

6. Lakukan follow up

Jika kamu masih belum mendapatkan surat rekomendasi mendekati tenggat waktu, kamu bisa melakukan follow up.

Berikan jeda saat mengingatkan pemberi rekomendasi agar tidak terkesan mengganggu.

7. Hubungi saat jam kerja

Sama seperti menghubungi dosen saat kuliah, menghubungi pemberi rekomendasi juga sebaiknya dilakukan saat jam kerja.

Hindari menghubungi saat waktu istirahat, seperti malam hari atau akhir pekan.

Nah, setelah mengetahui tips meminta surat rekomendasi, berikut contoh kalimat yang bisa kamu gunakan untuk menghubungi pemberi rekomendasi:

  • Menghubungi melalui email

contoh email permintaan surat rekomendasi

  • Menghubungi melalui pesan instan (WhatsApp, dsb.)

contoh pesan whatsapp permintaan surat rekomendasi

Portofolio

Kesempatan untuk dipanggil interview akan lebih tinggi jika kamu bisa membuktikan hasil kerjamu saat magang atau dari menyelesaikan project kuliah.

Nah, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah penamaan file dokumen yang akan dikirim ke rekruter.

1. Penamaan dokumen

Nama dokumen di CV, cover letter, surat rekomendasi, atau portofolio yang kurang tepat, dapat membuatmu terlihat kurang profesional.

2. Penggabungan dokumen

Tak hanya soal penamaan dokumen, sering kali muncul juga pertanyaan “lebih baik dokumen lamaran kerja itu digabung atau dipisah, ya?”

Rupanya menurut Yasya, semua dokumen tersebut lebih baik dipisah karena akan memudahkan rekruter saat memeriksanya.

Namun, jika memang perusahaan meminta semua dokumen dikumpulkan jadi satu, kamu bisa menggabungkannya dalam satu folder.

Nah, untuk pengaturan dokumen lamaran kerja kini sudah jelas, kan? Supaya terlihat profesional, sebaiknya cantumkan nama lengkapmu dan jenis dokumen.

Lalu, tak perlu menggabungkan semua file dari dokumen-dokumen tersebut jika memang tidak diminta oleh perusahaan.

Karena itu, pastikan kamu memperhatikan deskripsi lowongan kerja agar tidak melewatkan informasi soal kelengkapan dokumen yang dibutuhkan.

Demikianlah informasi mengenai apa saja dokumen lamaran kerja yang harus disiapkan oleh fresh graduates

Jangan lupa bagikan informasi bermanfaat ini kepada para fresh graduate lain yang sedang mencari kerja, ya! 

Leave a Comment